Senin, 23 September 2019

PT Bank BJB Raih TOP GRC 2019 #4 Stars

Waktu Indonesia Berita - Pengelolaan risiko yang baik menjadi salah satu kunci yang harus dipraktikkan dalam setiap usaha bisnis. Pola manajemen risiko yang di terapkan bank BJB selama ini terbukti berhasil memberikan rasa yang aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan.

Bank BJB sendiri sudah mendapatkan perhargaan TOP GRC 2019. Diatas pimpinan Agus Mulyana, bank BJB dinilai telah menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan yang sangat baik.

Bank BJB menyadari betul secara signifikansi yang akan dimainkan pengelolaan risiko usaha ini. Agus Mulyana menyetujui fungsi dari pengelolaan risiko usaha ini yakni untuk membangun dasar aalisus yang kuat sehingga berbagai langkah pengambilan keputusan usaha yang dijalankan pernankan bisa terhindar dari risiko merugikan bahgan mendorong ekspansi keuntungan pada level yang optimal.

Catatan perseroan pada Semester I 2019 rasio Non Performing Loan (NPL) bank bjb terjaga di level 1,7% atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 yang sebesar 2,61%. Sementara itu, rasio Net Interest Margin (NIM) bank BJB berada pada level 5,7% atau berada di atas rata-rata rasio NIM industri perbankan yang mencapai 4,9%.

Sedangkan dari segi kinerja, tercatat total aset bank BJB berhasil tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp120,7 triliun. Pertumbuhan aset ini didukung oleh penghimpunan DPK sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh sekitar 7% yoy. Sedangkan untuk laba bersih setelah pajak tercatat sebesar Rp803 miliar. Untuk total kredit yang disalurkan mencapai Rp78,2 triliun atau tumbuh sebesar 8,2% yoy.

Direktur Kepatuhan bank BJB Agus Mulyana juga di Kandidatkan sebagai The Most Committed GRC Leader 2019 dalam infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG), manajemen risiko dan manajemen kepatuhan di perusahaan, berada di tingkat yang sangat baik sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis BJB yang berkelanjutan.

"bank bjb menyadari berbagai langkah usaha yang dilakukan perseroan harus dilandasi oleh tujuan mulia untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi negeri. Seluruh keputusan perusahaan selalu didasarkan pada prinsip tata kelola yang baik, didukung analisis tajam untuk melihat berbagai peluang dan ikhtiar nyata demi mempertahankan kebutuhan nyata dan berkelanjutan," kata Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb, M. As'adi Budiman.





Rabu, 11 September 2019

Telah Diresmikan Pelaksana Tugas Direktur Utama Yang baru ialah, Agus Mulyana


Waktu Indonesia Berita - Agus Mulyana adalah seorang Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) telah diresmikan menjadi pelaksana tugas (plt) direktur utama (dirut) menyusul diberhentikannya Ahmad Irfan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

RUPSLB juga menetapkan untuk membuka seleksi calon dirut baru until menjalankan visi baru perseroan sebagai agen pembangunan daerah pun dalam meningkatkan penetrasi kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Dirut baru hasil fit and proper test akan dilantik Maret (2019) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Tetapi sesuai ketentuan OJK, posisi dirut tidak boleh kosong. Jadi ada rangkap jabatan oleh direktur kepatugan sebagai plt dirut,” ucap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (11/12).

Di dalam agenda perubahan pengurus RUPSLB hari ini, pemegang saham menyetujui perubahan pengurus Perseroan yaitu memberhentikan dengan hormat Ahmad Irfan selaku Direktur Utama Bank  BJB dan Diangkatnya Agus Mulyana sebagai penggantinya. terhitung sejak ditutupnya Rapat dan Pemberhentian Agus Gunawan selaku Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB yang sudah wafat pada tanggal 9 November 2018. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pemberhentian dengan hormat Komisaris Utama Independen Bank BJB Klemi Subiyantoro beserta dua Komisaris Independen Bank BJB Rudhyanto Mooduto dan Suwarta.

Sementara itu, Suartini selaku Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB akan rangkap melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direktur Komersial dan UMKM perseroan. Dan ada juga yang tidak mengalami perubahan yaitu Nia Kania sebagai Direktur Keuangan dan Fermiyanti sebagai Direktur Operasional serta Muhadi sebagai Komisaris Bank BJB dan Yayat Sutaryat sebagai Komisaris Independen Perseroan.

“Mendapat kepercayaan RUPS untuk merangkap sebagai dirut. Hal biasa dalam organisasi. Saya akan terus menjalankan program-program yang sudah dibangun oleh Pak Ahmad Irfan, dan akan memperbaiki jika ada kekurangan,” tukas Agus Mulyana.

Agus Mulyana menjabat Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB sejak Mei 2015. Pria kelahiran Bandung tahun 1964 ini sebelumnya pernah menjadi Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB pada periode 2014 – 2015, dan Pemimpin Kantor Wilayah III Bank BJB sepanjang 2013 – 2014. (*)